(0274) 4469199 iop@unisayogya.ac.id

Oleh: Ns. Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat
(Dosen Prodi Keperawatan Stikes a�?Aisyiyah Yogyakarta)
nike air max sensation
gambar pijat oksitosin
Oakley sunglasses Cheap
Menyusui dan menyempurnakan waktu untuk menyusui merupakan salah satu tugas dan kewajiban seorang ibu sesuai dengan kodrat Illahi (QS Al Baqarah : 233). Seorang wanita akan merasakan bangga menjadi seorang wanita apabila telah dapat menjalankan fungsi a�?kewanitaannyaa�? antara lain menyusui. Namun terkait fungsi dan tugas tersebut, seorang ibu dihadapkan dalam berbagai permasalahan menyusui antara lain tidak keluarnya ASI pada masa nifas. Waktu tersebut merupakan waktu yang paling effektif dan tepat untuk a�?bounding attachmenta�? antara bayi dengan ibu dimana pada masa itu terjadi sentuhan dan kontak pertama kali antara bayi dengan ibunya. Dengan menyusui itu pula sentuhan dan kontak tersebut akan terjadi. Berbagai permasalahan menyusui sampai saat ini masih menjadi masalah utama ibu dalam memberikan ASI Eksklusif. Produksi ASI dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kondisi, antara lain asupan gizi, kondisi stress ibu dan manipulasi pijatan untuk mempercepat produksi asi dengan merangsang sekresi hormon.

ray ban sunglasses Factory
Berkaitan dengan pemberian ASI tersebut pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Kesehatan tentang Pemberian ASI Eksklusif yang tertcantum dalam UU Kesehatan nomor 36 tahun 2009 yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2012 yang menyebutkan bahwa a�?ASI ekslusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan tanpa mendapatkan makanan atau minuman lainnyaa�?. Dalam Undang- Undang Kesehatan pasal 28 disebutkan bahwa a�?setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medisa�?. Menurut Rusli,(2005) yang menyampaikan bahwa makanan bayi yang paling bagus adalah ASI sampai usia 6 bulan kecuali dalam keadaan tertentu seperti berat badan bayi yang kurang dan produksi ASI yang kurang.
Promo Code For nike air max
Bagaimana membantu mengatasi masalah tersebut? Lakukan pijat therapi pijat oksitosin segera setelah melahirkan selama 2 kali dalam sehari. Bagaimana therapi pijat oksitosin dapat membantu memperlancar produksi ASI? Pijat oksitosin merupakan tindakan melakukan pijatan di daerah punggung diarea tulang belakang menggunakan kedua ibu jari dengan gerakan melingkar (gerakan love), yang lakukan dua kali dalam sehari. Gerakan ini cukup mudah dilakukan oleh suami dan keluarga lain sehingga akan membantu mengatasi masalah pada saat menyusui yaitu ASI yang tidak keluar sehingga dapat menyebabkan tertundanya pemberian ASI pada bayi.
Selama kehamilan hormon estrogen dan progesteron menginduksi perkembangan alveolus dan ductus lactiferus di dalam payudara dan menstimulasi produksi kolostrum. Setelah melahirkan produksi hormon estrogen mengalami penurunan. Penurunan kadar estrogen ini akan mendorong peningkatan kadar prolaktin. Sekresi ASI dipengaruhi dan dikendalikan oleh neuroendokrin, rangsangan dan sentuhan pada payudara ketika bayi mengisap puting susu menyebabkan timbulnya rangsangan yang menyebabkan terjadinya produksi oksitosin. Oksitosin ini akan merangsang terjadinya kontraksi sel-sel mioepitel. Hormon oksitosin merupakan hormon yang akan mempengaruhi dan memacu otot polos yang mengelilingi alveoli dan duktuli berkontraksi sehingga akan memeras air susu dari alveoli, duktus dan sinus menuju puting susu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di RSU Aisyiyah Muntilan tahun 2013 terhadap 100 responden, dari 50 responden kelompok eksperimen didapatkan produksi ASI baik ada 36 responden sedangkan 50 responden pada kelompok kontrol hanya 16 responden yang produksi ASI nya baik. Dalam melaksanakan penelitian tersebut penulis sudah mengendalikan beberapa variabel yang dimungkinkan akan dapat mempengaruhi produksi ASI. Dari hasil tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa dengan kita melakukan therapi pijat oksitosin telah ikut berkontribusi dalam mensukseskan program pemerintah. Marilah kita mulai peduli dengan ibu, karena dengan kita peduli akan membantu mencetak generasi-generasi muda penerus bangsa. Siapa lagi yang akan peduli pada permasalahan ibu menyusui kalau bukan kita?