Jakarta, 11 Oktober 2024 – Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih sebagai tindak lanjut penandatanganan kerja sama yang telah dilaksanakan pada bulan September 2024 lalu di UNISA Yogyakarta. Kerja sama ini mencakup beberapa hal, terutama di bidang kesehatan dan pengembangan akademik. Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Internasional UNISA Yogyakarta, Moh. Ali Imron, M.Fis, dengan didampingi oleh 25 pimpinan dari dekanat, program studi, serta lembaga dan unit biro di lingkungan UNISA Yogyakarta.
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) RSIJ Cempaka Putih, Dr. Agus Syamsudin, menyambut baik kunjungan ini dan mengapresiasi kesempatan kolaborasi, terutama pentingnya sinergi antara rumah sakit dan universitas. Dr. Agus menyebutkan RSIJ Cempaka Putih memiliki jaringan rumah sakit lainnya seperti RS Islam Pondok Kopi, Indramayu, dan RS Muhammadiyah Bandung, yang dapat menjadi dasar bagi kerjasama lebih lanjut. Beliau juga menekankan rencana pengembangan klinik rehabilitasi medis unggulan di Jakarta, memanfaatkan keahlian UNISA di bidang rehabilitasi medis.
Poin-poin penting yang diusulkan dalam pertemuan ini mencakup penyediaan lahan praktik bagi dosen dan mahasiswa UNISA Yogyakarta, kesempatan penelitian bersama, serta publikasi internasional. Dr. Agus juga menekankan pentingnya pelatihan berkualitas bagi mahasiswa, yang sekaligus membantu operasional rumah sakit.
Moh. Ali Imron menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari RSIJ Cempaka Putih, sekaligus menyoroti potensi sinergi antara UNISA Yogyakarta dan RSIJ Cempaka Putih di bidang arsitektur dan rehabilitasi medis, termasuk terapi berbasis teknologi canggih seperti AI dan robotik. Ia juga menjabarkan tiga fokus utama kerjasama: magang profesional, kolaborasi dalam pendidikan klinis, serta penelitian bersama yang difokuskan pada Health Technology Assessment (HTA).
Kunjungan ini diharapkan dapat mempererat hubungan UNISA Yogyakarta dan RSIJ Cempaka Putih, serta memperluas kerjasama dalam bidang akademik, penelitian, dan peningkatan pelayanan kesehatan.
Dalam pertemuan kerja sama antara Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogya) dan RSIJ Cempaka Putih yang dipimpin oleh dr. Pradono Handojo, Direktur Utama RSIJ Cempaka Putih, beberapa poin penting terkait kolaborasi strategis dibahas. Dr. Pradono menyampaikan bahwa untuk lulusan Unisa Yogya, RSIJ Cempaka Putih akan menerapkan closed recruitment, di mana rekrutmen bersifat terbatas hanya untuk lulusan universitas tersebut. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara kedua institusi dan memastikan kualitas tenaga kerja yang diterima RSIJ.
Pada bidang layanan medis, khususnya anestesi, RSIJ Cempaka Putih menangani sekitar 700 pasien operasi per bulan, yang menunjukkan volume kerja yang signifikan di departemen ini. Sementara itu, di bagian gizi, rumah sakit menyediakan 250-300 porsi makanan setiap hari untuk 3 kali makan dan 2 kali snack bagi pasien dan staf. Untuk mendukung layanan ini, RSIJ baru-baru ini merekrut 1 tenaga baru dari Akademi Pariwisata Indonesia.
RSIJ saat ini memiliki sekitar 1000 pegawai yang bertanggung jawab untuk mengelola 300 tempat tidur di rumah sakit, dengan target ambisius yaitu mencapai pendapatan Rp 1 Miliar per hari. Dalam rangka peningkatan mutu layanan dan pendidikan, RSIJ juga berencana mengadopsi konsep Lab School di salah satu ruangan rumah sakit. Ruang ini akan dimanfaatkan sebagai tempat penerapan metodologi keperawatan terkini, yang diharapkan dapat menjadi pusat inovasi dan praktik terbaik di bidang keperawatan.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai Peraturan Pemerintah (PP) No. 59 Tahun 2024 yang akan efektif mulai 1 Juli 2025. Kebijakan ini mengatur standar ruang perawatan di rumah sakit, dan paviliun yang akan dikelola bersama antara Unisa Yogya dan RSIJ Cempaka Putih di bawah konsep Lab School menjadi salah satu bagian dari penerapan kebijakan baru ini.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara kedua institusi dan menciptakan inovasi di bidang layanan kesehatan dan pendidikan, dengan mengedepankan penerapan standar yang lebih tinggi untuk mutu layanan pasien dan pengembangan profesional tenaga kesehatan.