STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) mewisuda 139 wisudawan, Rabu (25/3). Dalam wisuda tersebut SAY perdana mewisuda 9 orang sarjana Fisioterapi. Selain Fisioterapi, SAY juga mewisuda Kebidanan D3, D4 Bidan Pendidik dan Keperawatan S1.
Ketua SAY, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat mengatakan bahwa STIKES Aisyiyah Yogyakarta sudah menapaki perjalanan menjadi penyelenggara pendidikan kesehatan sejak 52 tahun yang lalu. Pengalamannya yang lama ini tentunya modal utama untuk bisa mengembangkan kampus ini menjadi lebih baik. Visi STIKES terbaik di tahun 2016 sudah mulai ditunjukan pencapaiannya dengan beberapa prestasi yang sudah diraih oleh kampus ini. Di samping status akreditasi institusi dan prodi yang sudah diraih dengan nilai B, awal tahun 2015 ini Perpustakaan STIKES Aisyiyah Yogyakarta juga telah terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI, berdasarkan Sertifikat Akreditasi No.29/1/ee/XII.2014, dengan Nilai A.
Firstaker uji kompetensi untuk lulusan tahun akademik 2013-2014 pada prodi kebidanan 100% ( 361 lulusan), dan prodi ners 86 % (90 lulusan). Upaya pengembangan dan peningkatan kualitas mutu seluruh proses bisnis yang ada tetap terus kami lakukan. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-PT) akan menjadi dasar perumusan kebijakan, standar peraturan akademik, pedoman dan evaluasi tentang standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran dan standar kriteria dosen yang harus dipenuhi selambat lambatnya Juli 2016.
Lebih lanjut Warsiti berpesan kepada para lulusan agar menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif menciptakan solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa khususnya di bidang kesehatan (kader problem solver). Mengimplementasikan ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai lulusan STIKES Aisyiyah, selain memiliki kompetensi yang sesuai dengan profesi, juga dituntut untuk menjadi panutan (leader) dan sekaligus sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah/’Aisyiyah yang akan mengemban amanah dakwah amar makruf nahi mungkar melalui profesi kesehatan.
Ketua KOPERTIS Wilayah V dalam sambutannya menjelaskan bahwa Tidak dapat dielakkan bahwa pada tahun 2015 kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN atau dikenal dengan ASEAN Economic Community ( AEC ). Singkatnya, AEC akan mengubah ASEAN menjadi wilayah dengan pergerakan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Perguruan Tinggi diharapkan dapat berperan aktif sebagai pencetak SDM di berbagai bidang keahlian yang unggul sehingga lulusannya akan lebih mudah berkiprah di dalam maupun di luar negeri, khususnya dilingkungan ASEAN. Diketahui bersama bahwa lingkup kerjasama AEC meliputi diantaranya: pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia; pengakuan kualifikasi tenaga profesional; peningkatan infrastruktur dan konektivitas komunikasi; pengintegrasian industri di seluruh wilayah ASEAN untuk mempromosikan penggunaan sumber daya daerah; dan peningkatan keterlibatan sektor swasta untuk membangun AEC. Sejalan dengan rencana tersebut, lulusan perguruan tinggi harus dipersiapkan untuk menghadapi AEC 2015, dengan cara mengidentifikasi tantangan dan peluang bagi SDM Indonesia sehingga SDM Indonesia memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015 tersebut.