Nayantaka merupakan paguyuban yang dibentuk oleh Sri Sultan Hamengkubuwono. Anggota Nayantaka sendiri berjumlah hampir 8000, termasuk 392 kalurahan. Mulai dari Pamong Lurah, Jogoboyo, Ulu, Danarta, Kamituwo, Carik hingga staf-staf totalnya 8000, dari 8000 tersebut memiliki keluarga. Sehingga kondisi tersebut menjadi peluang untuk diakomodir. Sehingga harapannya konteks kerja sama bisa melibatkan keluarga-keluarga pamong dan juga diharapkan ada benefit biaya untuk keluarga pamong. Program ini sejalan dengan sedang adanya program Indeks Pembangunan Manusia (khususnya Gunung Kidul dan Kulon Progo) yang bisa dikerjasamakan dengan UNISA Yogyakarta. Selain itu ada juga keinginan untuk BUMDES ikut dikembangkan oleh UNISA Yogyakarta. Sebagian besar mengelola pariwisata dan UMKM, membeli produk masyarakat untuk dijual kembali.
Pihak UNISA Yogyakarta sangat menyambut baik rencana kerja sama dengan Nayantakan, hal tersebut tergambar dari pemaparan yang disampaikan oleh beberapa prodi dan unit yang akan terlibat dalam kerja sama yang direncanakan. Program tersebut dinilai sangat relate bekerja sama dengan Nayantaka oleh ketua program studi Administrasi Publik. Sejak 2019 telah bermitra untuk proses seleksi pamong di Sleman dan Kulonprogo. Rekrutmen SDM dan peningkatan kualitas SDM bisa dijaga confidentiality dan etiknya. Selain itu masih banyak lagi peluang-peluang yang bisa dijajaki dari berbagai sisi baik itu pengembangan Sumber Daya Manusia, Program Mahasiswa Membangun Desa, Program Pendampingan hingga penawaran beasiswa.